Minumiftahulfalah.sch.id - Menjawab akan pentingnya akreditasi untuk lembaga Pendidikan Dasar Islam (Pendis) dalam hal ini Madrasah Ibtidaiyah, Kamis (23 September 2021) Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Undaan yang diketuai oleh Bapak Supono, S.Pd.I., M.Pd.I., mengadakan acara Bedah Instrumen Akreditasi (IASP) dengan Narasumber Bapak H. Sulebi., S.Ag., M.Pd.
Sebelumnya, sambutan hangat disampaikan oleh Pengawas Madrasah, Bapak H. Masruchin, S.Ag., M.Pd.I. di aula MI NU Hidayatul Mubtadiin Desa Undaan Kidul yang didaulat sebagai tempat berlangsungnya acara.
Dalam kesempatan tersebut, H. Sulebi, S.Ag., M.Pd. menyampaikan terkait hal-hal yang mendasar dalam pelaksanaan akreditasi. Di antaranya meliputi hal-hal sebagai berikut; (1) Penguatan Moderasi Beragama, (2) Transformasi Digital, (3) Revitalisasi KUA, (4) Cyber Islamic University, (4) Kemandirian Pesantren, (5) Religiusity Index, serta (6) Tahun Toleransi.
Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan bahwa lembaga pendidikan kadang tidak perlu melaksanakan akreditasi manakala nilai akreditasi yang terbit terakhir berstatus A dengan nilai IPR Nya lebih dari 91, dalam hal ini, madrasah dengan nilai tersebut tinggal mengurus perpanjangan saja.
Satuan penting dalam akreditasi yang paling utama adalah kesetaraan S1 Guru / Pendidik, ruang kepala yang menunjang, UKS, jamban yang representatif, serta point yang sekarang sering disosialisasikan yaitu Nilai ANBK (Analisis Nasional Berbasis Komputer). Dalam hal ini di wilayah kecamatan Undaan baru tiga madrasah saja di antaranya yang akan melaksanakan ANBK. Yaitu : MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah, MI NU Tarbiyatul Wildan Wates, serta MI NU Nahdlatus Shibyan Ngemplak.
Kaitan tentang digitalisasi, madrasah juga perlu menginventarisir video dokumentasi kegiatan, itulah mengapa keaktifan tiap komponen dengan kapabilitas yang ada sangat dibutuhkan untuk menjawab IASP ini. (Admin).
#Minumiftahulfalah
#Infoseputarundaan
Posting Komentar