Sebagai lembaga pendidikan yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah Annahdliyah (Aswaja An-Nahdliyah), MI NU Miftahul Falah tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga berkomitmen untuk menanamkan tradisi keagamaan yang telah lama hidup dalam masyarakat Nahdliyin. Salah satu amaliyah yang mendapat perhatian khusus adalah pembacaan Surat Yasin.
Bagi warga Nahdliyin, membaca Surat Yasin merupakan tradisi yang melekat dan diwariskan turun-temurun. Bahkan dalam kehidupan sosial keagamaan, amaliyah ini terwadahi dalam berbagai kegiatan jam’iyah yasinan yang rutin dilaksanakan, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, maupun lembaga pendidikan.
Tradisi ini tidak hadir tanpa
dasar, melainkan memiliki sandaran dari berbagai riwayat yang menjelaskan
keutamaan Surat Yasin. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ
اللَّهِ غُفِرَ لَهُ
“Barangsiapa membaca (Surat)
Yasin pada malam hari dengan mengharap keridaan Allah, maka diampuni dosanya.”
(HR. Ath-Thobroni/145, 418; Al-Baihaqi/2360, 2361 dari Abu Hurairah;
Ad-Darimi/3478 dari Hasan. Dishahihkan oleh Ibnu Hibban/2626)
Dalam riwayat lain dari Maqol bin
Yasar, Rasulullah ﷺ
juga bersabda:
“Bacalah untuk orang mati di
antara kamu, Surat Yasin.”
(HR. Ibnu Hibban/3064, juga diriwayatkan Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad,
An-Nasai, Al-Hakim, Ath-Thobroni, dan Al-Baihaqi)
Hadis-hadis tersebut memperkuat
keyakinan bahwa Surat Yasin memiliki keutamaan besar, baik untuk diri sendiri
maupun untuk orang lain, termasuk bagi yang telah wafat.
Sebagai upaya pembiasaan sekaligus pendidikan karakter religius, MI NU Miftahul Falah menetapkan pembacaan Surat Yasin secara rutin. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Kamis pada minggu ketiga setiap bulannya, bertempat di serambi Masjid Jami’ Assu’ada, Desa Undaan Tengah.
Acara ini dipimpin oleh Bapak
Harish Abdul Basyith dan diikuti oleh seluruh peserta didik, dewan guru,
serta staf madrasah. Dengan suasana khidmat, para peserta bersama-sama membaca
Surat Yasin, kemudian ditutup dengan doa bersama memohon keberkahan,
keselamatan, dan ilmu yang bermanfaat.
Kegiatan membaca Surat Yasin di MI NU Miftahul Falah bukan sekadar rutinitas, tetapi memiliki tujuan mendalam, antara lain:
- Menanamkan amaliyah Nahdliyah sejak dini,
agar peserta didik terbiasa menjalankan tradisi keagamaan yang diajarkan
para ulama.
- Meningkatkan kecintaan kepada Al-Qur’an,
khususnya Surat Yasin yang dikenal sebagai qalbu Al-Qur’an (jantung
Al-Qur’an).
- Membangun kebersamaan dan ukhuwah islamiyah
antara siswa, guru, dan pegawai madrasah melalui ibadah berjamaah.
- Menanamkan nilai spiritual dan moral, yaitu
kebiasaan mendekatkan diri kepada Allah dengan ikhlas serta memohon
ampunan dan keberkahan hidup.
- Mendidik karakter religius, sehingga anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia.
Dengan kegiatan yang sederhana
namun penuh makna ini, madrasah yakin bahwa pembiasaan amaliyah akan membentuk
generasi muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan tetap teguh dalam tradisi
keagamaan yang lurus.



Posting Komentar